permainan tenis meja

Tenis meja dan pingpong seringkali dianggap sebagai olahraga yang sama.

Namun, meskipun keduanya melibatkan raket dan bola yang dipukul di atas meja, sebenarnya ada perbedaan antara tenis meja dan pingpong.

Di Indonesia, olahraga ini sangat digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Dimainkan di area perkampungan hingga level profesional, tenis meja menjadi bagian dari kehidupan banyak orang.

Diketahui bahwa tenis meja mulai populer di Inggris pada abad ke-19 dan sejak itu telah berkembang pesat hingga memiliki induk organisasi internasional yang menetapkan berbagai aturan dan regulasi.

Di Indonesia, olahraga ini diwadahi oleh Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) yang memainkan peran penting dalam pengembangan dan pengaturan tenis meja di tanah air.

Untuk lebih memahami sejarah dan kontribusi PTMSI terhadap olahraga tenis meja di Indonesia, mari kita simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Penjelasan Singkat Tentang PTMSI

PTMSI atau Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia berperan sebagai induk organisasi yang mengawasi dan mengatur olahraga tenis meja di seluruh Indonesia.

Induk organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mengatur tenis meja di tingkat nasional.

Sebagai induk organisasi yang mengatur olahraga tenis meja nasional, PTMSI berafiliasi dengan berbagai federasi olahraga nasional dan internasional, di antaranya adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Southeast Asian Table Tennis Association (SEATTA), Asian Table Tennis Union (ATTU), dan International Table Tennis Federation (ITTF).

Sejarah PTMSI

game tenis meja

PTMSI merupakan pilar penting dalam sejarah tenis meja di Indonesia.

Dimulai dari pendiriannya pada tahun 1939 dengan nama awal Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI), organisasi ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para atlet tenis meja di tanah air.

Namun, seiring berjalannya waktu dan melalui kongres yang berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1958, PPPSI kemudian berganti nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia atau PTMSI.

Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1955, PTMSI bergabung dengan ITTF, induk organisasi tenis meja internasional yang diakui secara global.

Meski PTMSI telah banyak berkontribusi pada perkembangan tenis meja di Indonesia, sayangnya ada masa-masa kelam yang menghiasi sejarah organisasi ini.

Terjadi polemik berlarut-larut mengenai pengurusan organisasi yang terbelah menjadi dua kubu.

Hingga saat ini, upaya penyatuan antar kedua kubu tersebut masih terus berlangsung.

Struktur Organisasi PTMSI

Sejak 10 tahun lalu, struktur organisasi PTMSI terpecah dua menjadi dua kubu kepengurusan, yaitu Pengurus Pusat dan Pengurus Besar.

Namun keduanya sama-sama memiliki komitmen tinggi terhadap dunia tenis meja nasional dan mengemban tanggung jawab untuk melaksanakan sistem olahraga tenis meja nasional agar semakin berprestasi di kancah internasional.

Saat ini ketua Pengurus Pusat adalah Komjen.

Pol.

(Purn.) Drs.

Oegroseno, S.H.

Sedangkan ketua Pengurus Besar adalah Peter Layardi Lay.

Masa jabatan ketua umum PP dan PB adalah selama 4 tahun dan hanya dapat dipilih satu kali.

Fungsi dan Tugas PTMSI

alat tenis meja

Induk organisasi tenis meja nasional memiliki visi menjadikan tenis meja Indonesia unggul dan terdepan di tingkat Asia.

Untuk mencapai visi tersebut, PTMSI memiliki misi menjadikan organisasi tenis meja lebih rapi, baik, dan berprestasi.

Dalam upaya pencapaian visi dan misinya, induk organisasi tenis meja Indonesia berfungsi dan memiliki tugas utama sebagai berikut:

Mengembangkan Tenis Meja Indonesia

PTMSI berperan dalam pengembangan olahraga tenis meja di seluruh Indonesia.

Tugas penting tersebut juga bertujuan untuk memberikan dukungan dan kontribusi dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga secara nasional.

Mengatur Kompetisi Nasional dan Internasional

PTMSI mengorganisir berbagai turnamen dan kompetisi tenis meja di tingkat nasional dengan lebih baik, jujur, dan adil.

Organisasi juga mendorong atlet binaan untuk turut berperan dalam kompetisi internasional, seperti Sea Games atau Olimpiade.

Mengembangkan Aturan

PTMSI menerapkan aturan standar internasional yang berlaku serta merumuskan dan mengembangkan peraturan khusus untuk tenis meja di Indonesia.

aturan tenis meja

Pembinaan Bakat

PTMSI bekerja untuk mengidentifikasi dan mendukung bakat-bakat muda dalam tenis meja dan memberikan pelatihan yang diperlukan.

Tugas ini sebagai komitmen induk organisasi terhadap pembinaan potensi nasional dan memupuk persahabatan antarbangsa melalui cabang olahraga tenis meja.

Promosi dan Peningkatan Prestasi

PTMSI mempromosikan olahraga tenis meja di Indonesia agar lebih populer dan memasyarakat.

Di samping itu, organisasi juga turut berupaya meningkatkan prestasi olahraga tenis meja Indonesia dengan lebih optimal.

Anggota PTMSI

main tenis meja

PTMSI memiliki anggota yang terdiri dari para atlet pemain tenis meja, pelatih, wasit, dan pengurus olahraga tenis meja seluruh Indonesia.

Keanggotaan pemain tenis meja terdiri dari berbagai tingkat keterampilan, mulai dari pemula sebagai atlet binaan hingga atlet profesional.

Kegiatan PTMSI

PTMSI mengadakan berbagai kegiatan termasuk turnamen, pelatihan, seminar, dan program pengembangan untuk memajukan olahraga tenis meja di Indonesia.

Ini mencakup kompetisi nasional, pelatihan pemain, dan inisiatif pengembangan olahraga di tingkat daerah.

Sebagai Induk Organisasi Tenis Meja Nasional Indonesia yang terkemuka, PTMSI berperan penting dalam membawa olahraga tenis meja Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dan menghasilkan pemain-pemain yang kompetitif di tingkat internasional.

Dengan komitmen terhadap pengembangan dan pengaturan olahraga ini, PTMSI terus berupaya membawa prestasi gemilang bagi Indonesia di kancah tenis meja dunia.

F.A.Q

PTMSI memainkan peran utama dalam pengembangan tenis meja di Indonesia. Organisasi ini bertanggung jawab atas mengkoordinasikan semua aspek olahraga ini, mulai dari pengembangan pemain hingga pengaturan kompetisi tingkat nasional. PTMSI juga berusaha untuk membangun budaya tenis meja di Indonesia dan menciptakan peluang bagi pemain muda untuk meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional.

Hingga saat ini, jumlah atlet binaan PTMSI terus bertambah dari waktu ke waktu. Atlet binaan meliputi cakupan usia 12 tahun ke bawah pada tingkatan pemula, 12-15 tahun pada tingkat kadet, dan 18 tahun ke atas untuk tingkat dewasa.

Kantor Pengurus Pusat PTMSI berada di Gedung Menara Olahraga Senayan lantai 15, Jalan Jendral Sudirman Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat.

tenis meja

Tugas dan tanggung jawab utama PTMSI mencakup:

Pengembangan Olahraga: PTMSI harus terus mengembangkan tenis meja sebagai olahraga yang populer dan sukses di Indonesia. PTMSI bertanggung jawab atas penyelenggaraan kompetisi nasional dan memastikan kompetisi tersebut berjalan dengan lancar dan adil. Induk organisasi tenis meja nasional juga harus memastikan bahwa aturan dan peraturan olahraga tenis meja di Indonesia sesuai dengan standar internasional. Selain itu, PTMSI juga bertanggung jawab untuk mendukung pengembangan bakat-bakat muda dan memberikan pelatihan yang diperlukan untuk menciptakan pemain berkualitas. Organisasi juga melakukan upaya promosi agar tenis meja lebih memasyarakat di Indonesia dan memunculkan ketertarikan dan potensi atlet-atlet baru yang siap dibina menjadi atlet profesional.

Content Writer | + posts

Writerpreneur, Blogger

Editor at Maen Media | + posts

Hiari merupakan seorang content editor di InboundID dalam hampir dua tahun terakhir.

Di luar itu, ia juga berpengalaman sebagai penulis lepas. Ia telah mengulas ratusan artikel untuk berbagai merek ternama dalam berbagai topik, seperti olahraga, kesehatan, properti, elektronik, gaya hidup, dan lainnya.

Ia memiliki ketertarikan terhadap pop culture dan punya hobi bermain mid-end game.

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Tenis Meja