Profil Timnas Australia di Piala Asia

Kalau berbicara soal Australia, pasti yang timbul di benak kita adalah kangguru. Binatang ini menjadi salah satu ikon negara Australia yang tidak hanya sebagai simbol keunikan fauna Australia, tetapi juga menggambarkan semangat kebebasan dan ketangguhan yang tercermin dalam budaya dan identitas Australia.

Namun, di balik pesona simbol negara Australia yang unik ini, ada cerita yang lebih menarik tentang Australia, terutama dalam konteks olahraga, seperti sepak bola. Profil Timnas Australia yang telah kita ketahui bersama, mencerminkan semangat nasionalis yang sama kuatnya seperti yang terlihat pada kangguru.

Saat ini, Australia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang saat ini tergabung dalam Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), setelah sebelumnya tergabung dalam Federasi Sepak Bola Oseania (OFC). Jadi, tidak heran jika mereka sangat antusias mengikuti kejuaraan di tingkat regional maupun internasional.

Profil Timnas Australia hingga Kedalaman Squad

Memiliki kedalaman squad dengan rata-rata umur 26,6 tahun, Timnas Australia bukanlah lawan yang remeh di kawasan Asia, hingga dijuluki Socceroos. Julukan tersebut untuk pertama kalinya dikenal luas sejak awal tahun 1970-an. Saat itu, Johnny Warren, seorang legenda sepak bola Australia, menyebutkan bahwa istilah “Socceroos” digunakan ketika Australia berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA pertama, pada tahun 1974.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Timnas Australia tampil di Piala Dunia FIFA di Jerman Barat pada tahun 1974. Saat itu, Australia dilatih oleh Rale Rasic, dan dikapteni oleh Johnny Warren serta para squad yang mumpuni.

Beranjak ke tahun 2024, tepatnya Piala Asia di Qatar, Timnas Australia diasuh oleh Graham Arnold, pria yang pernah menjadi mantan asisten pelatih Australia pada tahun 2000-2006 dan 2008-2010. Memiliki kedalaman squad yang mumpuni, seperti Harry Souttar yang bermain di Leicester City, Cameron Burgess yang bermain untuk Ipswich Town, dan pemain-pemain andal lainnya.

Sejarah Australia di Piala Asia dan Piala Dunia

Secara geografis, Australia bukanlah negara yang terletak di benua Asia, melainkan di benuanya sendiri, yaitu benua Australia. Namun, kenapa negara kangguru ini bisa ikut serta dalam kompetisi Piala Asia? Begini jawabannya!

Pada tahun 2006, Australia memindahkan keanggotaan mereka dari Oceania Football Confederation (OFC) ke Asian Football Confederation (AFC). Peralihan tersebut menjadi peristiwa penting di dalam dunia sepak bola internasional. Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk meningkatkan standar kompetisi bagi Timnas Australia di tingkat yang lebih tinggi lagi, terutama di kompetisi Piala Dunia.

Keikutsertaan Timnas Australia dalam Piala Asia, menjadi sorotan tajam bagi negara-negara Asia, bagaimana tidak, jika ditinjau dari kedalaman squad-nya, Timnas Australia memang diisi oleh pemain-pemain yang berkualitas. Faktanya sejak bergabung dalam kejuaraan ini, Australia selalu bertengger di posisi minimal di babak perempat final. Begitupun yang terjadi pada tahun 2011, Australia berhasil menjadi runner-up dan juara pada tahun 2015 setelah mengalahkan Korea Selatan 2-1.

Semenjak bergabung AFC, Australia tidak pernah absen tampil di Piala Dunia FIFA. Faktanya, mereka selalu lolos pada tahun 2010, 2014, 2018, dan 2022. Walau belum pernah menjuarai Piala Dunia, Australia telah menjadi sebuah tim yang konsisten selama mengikuti pergelaran piala bergengsi tersebut.

Dengan sejumlah prestasi yang telah dicapai oleh Timnas Australia dalam kompetisi sepak bola regional dan internasional, terutama di Piala Asia dan Piala Dunia, kini profil Timnas Australia mereka telah membuktikan diri sebagai lawan yang tangguh. Meskipun Australia tidak pernah menjadi juara dalam turnamen Piala Dunia, keikutsertaan mereka yang konsisten patut menjadi motivasi bagi negara-negara lain.

Content Writer at Maen Media | + posts

Seorang content writer yang menyukai musik, menonton film, traveling, dan tentu saja menulis.

Editor at Maen Media | + posts

Hiari merupakan seorang content editor di InboundID dalam hampir dua tahun terakhir.

Di luar itu, ia juga berpengalaman sebagai penulis lepas. Ia telah mengulas ratusan artikel untuk berbagai merek ternama dalam berbagai topik, seperti olahraga, kesehatan, properti, elektronik, gaya hidup, dan lainnya.

Ia memiliki ketertarikan terhadap pop culture dan punya hobi bermain mid-end game.

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *