Membangun lapangan bulu tangkis indoor yang ideal membutuhkan perencanaan matang, tak hanya dalam hal desain, tetapi juga memperhatikan ukuran dan tinggi gedung yang sesuai standar.
Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama pertandingan berlangsung, baik untuk latihan, disewakan, maupun pertandingan resmi di tingkat nasional maupun internasional.
Ukuran Lapangan Bulu Tangkis yang Standar
Ukuran lapangan bulu tangkis telah diatur dalam regulasi resmi Badminton World Federation (BWF). Berikut detailnya:
- Panjang: 13,4 meter
- Lebar: 6,1 meter (tunggal) atau 7,0 meter (ganda)
- Tinggi Net: 1,55 meter
Pastikan ukuran lapangan ini diukur dengan tepat dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Tinggi Gedung Bulu Tangkis yang Ideal
Tinggi gedung bulu tangkis yang ideal minimal 7 meter, diukur dari permukaan lantai hingga titik tertinggi atap.
Hal ini untuk memastikan kok (shuttlecock) tidak terhalang saat dimainkan.
Idealnya, tinggi gedung di bagian tengah mencapai 8 meter.
Untuk mencapai ketinggian tersebut, dibutuhkan konstruksi kuda-kuda dengan panjang 10-11 meter.
Penutup sekeliling gedung dapat menggunakan material bata atau bahan lainnya sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Faktor Lain yang Perlu Dipertimbangkan
Selain ukuran dan tinggi gedung, beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lapangan bulu tangkis indoor antara lain:
- Ventilasi: Pastikan gedung memiliki ventilasi yang baik untuk menjaga sirkulasi udara dan kenyamanan pemain.
- Pencahayaan: Pencahayaan yang memadai sangat penting untuk kelancaran pertandingan. Gunakan lampu yang sesuai dengan standar BWF.
- Lantai: Lantai lapangan bulu tangkis harus terbuat dari material yang keras, rata, dan tidak licin.
- Fasilitas: Sediakan fasilitas pendukung seperti ruang ganti, toilet, dan tempat duduk penonton yang nyaman.
Dengan memperhatikan semua faktor di atas, Anda dapat membangun lapangan bulu tangkis indoor yang ideal dan sesuai standar, sehingga menunjang kelancaran dan keamanan selama pertandingan berlangsung.
Standar Internasional Gedung dan Lapangan Bulu Tangkis
Minimal tinggi gedung untuk pertandingan bulu tangkis profesional telah ditetapkan oleh Badminton World Federation (BWF).
Tinggi gedung secara standar internasional dari bagian lantai lapangan sampai langit-langit adalah minimal 9 meter.
Meskipun begitu tinggi gedung sampai 12 meter masih diperbolehkan dan justru banyak digunakan.
Contohnya saja gedung badminton yang digunakan untuk Olympic Games mengacu pada pembuatan tinggi gedung yaitu 12 meter.
Perbandingan dengan Standar Nasional dan Internasional
Tinggi lapangan bulu tangkis berbeda antara nasional dan internasional jika memperhatikan penjelasan tadi.
Khusus untuk Olympic Games, BWF sengaja memberikan peraturan tinggi gedung adalah 12 meter karena bisa memberikan dampak pada permainan.
Setiap negara diperbolehkan menciptakan ketinggian gedung pertandingan bulu tangkis tanpa memperhatikan ketentuan maksimal dari BWF tersebut.
Oleh karena itu, tinggi gedung di Indonesia rata-rata adalah 8 sampai dengan 9 meter. Hal ini juga sudah dipertimbangkan oleh Federasi Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).
Mengapa ada perbedaan antara standar nasional dan internasional karena memperhatikan dari tinggi pemain?
Mengingat gedung badminton Olympic Games akan digunakan oleh pemain mancanegara maka ketinggian gedung lebih tinggi dari standar nasional di Indonesia.
Pengaruh Terhadap Permainan Bulu tangkis
Cukup banyak pengaruh yang diberikan oleh ketinggian gedung badminton pada jalannya permainan seperti:
1. Pencahayaan
Gedung yang terlalu tinggi atau rendah bisa berdampak pada pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan.
Gedung sangat tinggi yang akan memengaruhi kurangnya pencahayaan yang masuk sehingga visibilitas pemain terganggu dan hanya bergantung pada pencahayaan lampu.
Sedangkan gedung yang rendah akan membuat pencahayaan berlebih sehingga mengganggu pula pandangan pemain saat bertanding.
Oleh karena itu, ketinggiannya harus tepat sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
2. Sistem Ventilasi
Sirkulasi juga dipengaruhi oleh ketinggian gedung. Bisa dikatakan bahwa gedung pertandingan bulu tangkis dibuat layaknya gudang.
Ventilasi biasanya dibuat di area atas dekat dengan langit-langit atap. Semakin tinggi gedung, maka ventilasi akan lebih baik karena sirkulasi yang terjadi di dalam ruangan bergerak dengan lancar.
Apalagi gedung pertandingan tidak hanya berfungsi untuk menampung pemain tetapi juga penonton. Oleh karena itu, ventilasi harus dibuat dengan baik mempertimbangkan ketinggian gedung.
3. Udara dan Suhu Ruangan
Gedung yang terlalu rendah bisa menimbulkan sirkulasi udara yang buruk dan mempengaruhi suhu udara.
Sangat mudah gedung memiliki udara yang panas sehingga memengaruhi stamina pemain. Pemain akan mudah berkeringat dan lelah dalam bertanding.
Ketika gedung memiliki ketinggian yang tepat, suhu ruangan juga tidak mudah memanas yang membuat ruangan nyaman digunakan untuk bertanding.
4. Reverbasi Suara
Gedung yang terlalu tinggi akan mempengaruhi sistem akustik dan peredaran suara di dalamnya.
Akustik yang buruk akan membuat pemain kesulitan berkomunikasi begitu juga dengan official. Hal inilah yang justru bisa memecah konsentrasi pemain.
Belum lagi dengan riuh suara penonton yang menyemangati pemain justru akan membuat ruangan menjadi tidak nyaman.
5. Meminimalisir Cedera pada Pemain
Ketinggian gedung juga berpengaruh pada cedera yang mungkin saja dialami oleh pemain.
Atap yang terlalu rendah membuat langit-langit semakin rendah sehingga membuat kok mudah terbentur bagian tersebut.
Pertimbangan Lain dalam Pembangunan Gedung Bulu Tangkis
Tidak hanya ketinggian atap, ada cukup banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan ketika membuat gedung bulu tangkis seperti lantai, jenis atap dan lainnya.
Berikut ini penjelasan masing-masing dari faktor tersebut:
1. Atap Gedung
Pada bagian atap, material yang mampu meredam panas sangat dibutuhkan untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil.
Ruangan yang terlalu panas bisa mengganggu jalannya permainan, konsentrasi pemain pun akan lebih cepat menurun.
Beberapa jenis atap yang disarankan antara lain galvalum yang sudah memiliki lapisan zelltech dari aluminium karena bisa meredam panas lebih baik.
2. Kondisi Lantai
Lebih cepat rusak, lantai badminton adalah hal penting untuk diperhatikan. Lantai sendiri ada beberapa macam seperti kayu hingga cor.
Kualitas lantai yang paling tahan lama adalah cor yang di finishing dengan trowel dan floor hardener, sehingga tidak perlu lagi pengacian dan hasilnya pun sangat kuat.
Selain kuat, lantai ini akan nyaman digunakan oleh pemain karena tidak mudah licin. Selama perawatan tepat, warna cat lantai juga tidak akan mudah pudar.
3. Tinggi Tiang Net
Ketinggian tiang net menurut standar BWF adalah 1,55 meter yang dipasang pada tengah lapangan untuk bisa membagi dua area secara presisi.
Tiang net ini ada banyak macamnya mulai dari permanen kemudian ada pula portable. Kebanyakan gedung pertandingan menggunakan tiang portable yang mudah untuk dipindahkan.
4. Lampu
Gedung badminton juga membutuhkan lampu yang pemasangannya harus sesuai agar tidak membuat pemain silau saat melihat kok.
Jenis lampu yang digunakan biasanya adalah putih yang bisa memberikan penerangan secara maksimal.
Satu lapangan badminton bisa dipasang 20 lampu dengan 10 buah di bagian kanan dan kiri secara presisi.
5. Cat Dinding
Penggunaan cat dinding sebaiknya memilih warna yang gelap untuk membuat pemain tidak terganggu pandangannya sama seperti lampu tadi.
Beberapa warna yang cocok digunakan antara lain adalah biru atau hijau tua.