Di era modern ini, teknologi memegang peranan penting dalam meningkatkan keadilan hasil pertandingan olahraga.
Salah satu inovasi yang sangat signifikan adalah penggunaan challenge dalam bulu tangkis.
Para penggemar bulu tangkis tentu sudah akrab dengan challenge yang sering diajukan pemain dalam pertandingan skala nasional maupun internasional.
Bagaimana sebenarnya challenge bisa memberikan keuntungan dalam permainan dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, simak penjelasannya agar kamu tidak bingung saat menonton pertandingan nanti.
Pengertian Challenge dalam Bulu Tangkis
Dalam Bahasa Inggris, challenge artinya adalah tugas baru yang sulit yang menguji kemampuan.
Selain itu, challenge juga bisa berarti saran atau undangan dalam sebuah kompetisi, atau aksi penolakan terhadap legalitas atau kebenaran.
Pengertian challenge dalam pertandingan bulu tangkis hampir sama. Artinya, pemain memiliki kesempatan untuk mengoreksi keputusan wasit atau hakim garis untuk memastikan hasil permainan yang lebih adil.
Teknologi Hawk Eye memiliki peran penting dalam menampilkan review kejadian selama pertandingan.
Misalnya, saat shuttlecock jatuh di atas atau di luar garis, Hawk Eye membantu memverifikasi apakah ada pelanggaran aturan yang terjadi.
Reka ulang yang ditampilkan oleh Hawk Eye berupa animasi 3 dimensi, sehingga hasilnya tampak lebih jelas dan akurat.
Sistem Hawk Eye terdiri dari sejumlah kamera yang dipasang di berbagai titik di sekitar lapangan.
Kamera-kamera ini mampu menangkap gambar dengan kecepatan tinggi dan terhubung ke sistem komputer yang akan merekam dan menampilkan berbagai sudut pandang.
Hal ini memungkinkan posisi shuttlecock ditampilkan dengan akurat dan dalam gerakan lambat, sehingga semua orang bisa melihat dengan jelas.
Cara Kerja Teknologi Hawk Eye
Hawk Eye bekerja dengan cara menangkap gambar dari berbagai sudut menggunakan kamera berkecepatan tinggi yang dipasang di beberapa titik di sekitar lapangan pertandingan.
Gambar-gambar tersebut kemudian diproses oleh sistem komputer yang mampu menghasilkan animasi 3 dimensi dari pergerakan shuttlecock.
Teknologi ini memungkinkan penonton dan wasit untuk melihat kembali kejadian tertentu dengan lebih akurat, memastikan setiap keputusan yang diambil adalah tepat dan adil.
Syarat Penggunaan Challenge dalam Bulu TangkisÂ
Semua pemain tunggal atau ganda bisa mengajukan challenge dalam setiap pertandingan, hanya saja tidak bisa dilakukan sesering mungkin.
Challenge hanya bisa dilakukan dua kali dalam setiap game.
Pada saat pemain merasa ada ketidakadilan dalam permainan baik itu saat babak pertama hingga akhir challenge bisa dilakukan dengan mengangkat tangan.
Tidak hanya pemain saja, wasit yang merasa tidak bisa melihat jalannya bola dan mengambil keputusan maka bisa mengajukan challenge.
Selain itu, syarat dari segi perlengkapan yang harus dipersiapkan adalah teknologi Hawk Eye itu sendiri.
Teknologinya melibatkan komputer dan kamera yang saling terhubung.
Sebelum pertandingan kamera dan komputer ini harus diatur penempatannya untuk bisa mengambil gambar pertandingan dari berbagai angle.
Kemudian technical official harus bisa mengoperasikannya dengan benar sehingga sewaktu-waktu pemain atau wasit meminta challenge harus bisa langsung ditayangkan.
Cara Mengajukan Challenge dalam Bulu TangkisÂ
Pemain yang ingin mengajukan challenge bisa langsung mengangkat tangan sesaat usai keputusan wasit diumumkan.
Penting untuk yakin bahwa hasil keputusan yang diambil oleh wasit salah sehingga pemain tidak akan kehilangan haknya akan challenge berikutnya di dalam satu babak.
Setelah itu wasit akan mengangkat tangan pula yang menandakan untuk mengajukan tayangan ulang instan ke technical official.Â
Tayangan ulang ini akan menentukan apakah keputusan wasit akan tetap atau berubah berdasarkan reka ulang yang ditampilkan.
Apabila nantinya hasil benar maka challenge yang dimiliki oleh pemain tidak akan hilang.
Apabila keputusan wasit ternyata benar maka keputusan pun tidak berubah.
Disisi lain pemain akan kehilangan challenge satu kali.
Sedangkan apabila wasit yang mengajukan challenge dan belum ada pemain yang mengajukannya, maka hak challenge setiap pemain tidak hilang.
Hasil Challenge Menguntungkan atau Merugikan?
Challenge dalam badminton bisa memberikan hasil yang menguntungkan maupun merugikan bagi pemain melihat dari cara mengajukan dan prosesnya.  Pertama, bagi pemain challange akan menguntungkan ketika hasilnya tidak sesuai dengan keputusan wasit yang diambil.
Ketika keputusan wasit salah, maka pemain akan mendapatkan poin sekaligus beberapa keputusan yang menguntungkan.
Kedua, pada saat challenge hasilnya memihak ke pemain maka pengambilan challenge berikutnya masih bisa dilakukan.
Misalnya terjadi kesalahan dalam keputusan wasit.
Maka pemain masih bisa mengajukan challenge sebanyak dua kali dalam permainan.
Hal ini juga bisa meningkatkan rasa percaya diri untuk bisa menang.
Ketiga, challenge akan merugikan apabila hasilnya ternyata sesuai keputusan wasit.
Pemain akan langsung kehilangan kesempatan challenge.
Apabila ini adalah kali kedua pemain mengambil challenge maka tidak bisa lagi untuk mengajukannya ketika keputusan wasit diragukan.
Oleh karena itu, karena adanya batasan dalam pengambilan challenge maka pemain harus melakukannya pada saat-saat penting dan mempertimbangkan ulang.
Keempat, hasil dari challenge juga akan menguntungkan wasit ketika sulit untuk memutuskan apakah shuttlecock masuk atau keluar.
Pasalnya ukuran dari garis lapangan badminton cukup tipis sehingga wasit bisa saja salah pada saat melihat gerakan shuttlecock yang cukup cepat.
Kelima, challenge juga membawa keuntungan dalam permainan karena akan memberikan hasil yang lebih adil.
Semua orang dapat melihat dengan jelas apakah shuttlecock berhasil mencetak angka atau tidak.
Hal ini juga yang membuat pertandingan semakin seru.
Dampak Challenge bagi Pemain bulu tangkis dan Seluruh PertandinganÂ
Salah satu dampak besar dari challenge untuk pemain adalah meningkatkan rasa percaya diri dalam permainan.
Apalagi jika shuttlecock dirasa masuk ke dalam garis.  Ketika hasilnya memihak, arah permainan pun bisa berubah dengan cepat.
Jadi dampaknya tidak hanya bagi pemain tetapi juga keseluruhan pertandingan.
Meskipun memiliki dampak yang cukup bagus bagi pemain, sayangnya challenge hanya bisa diadakan pada pertandingan skala besar seperti pertandingan internasional.
Hal ini dikarenakan mahalnya peralatan untuk mengadakan challenge yaitu Hawk Eye dan juga perangkat kamera berteknologi canggih.
Sejauh ini ada cukup banyak pertandingan badminton yang menggunakan teknologi Hawk Eye. Mulai dari Olimpiade Tokyo pada tahun 2020.
Begitu juga ketika Korea Open 2019, dimana Fajar Afrian mengajukan challenge di babak terakhir karena yakin bahwa shuttlecock masuk.
Berkat pengajuan challenge inilah yang membuat Fajar Afrian pun menang.
Melihat dari banyaknya pemain bulu tangkis yang mengajukan challenge pada pertandingan besar, artinya peraturan ini sangat bisa memotivasi.
Apalagi jika dengan melihat ulang ternyata hasilnya bisa menguntungkan.
Jadi setidaknya perubahan satu angka dalam permainan bisa membuat pemain jadi lebih percaya diri.
FAQ
Bagaimana cara menggunakan challenge secara efektif?
Saat yakin bahwa keputusan wasit salah maka challenge sebaiknya segera diajukan untuk memutar jalannya pertandingan. Â
Apakah ada batas waktu untuk mengajukan challenge?
Pemain dapat mengajukan challenge sesegera mungkin setelah wasit mengumumkan keputusan. Â
Apakah ada biaya untuk menggunakan challenge?
Tidak pada, semua biaya dibebankan oleh penyelenggara pertandingan. Â
Apakah challenge dapat digunakan untuk menunda pertandingan?
Tidak, challenge digunakan untuk reka ulang adegan pertandingan secara instan. Â
Challenge dalam badminton punya peran yang sangat penting dan harus digunakan di saat tepat karena keterbatasan dari penggunaannya bagi setiap pemain. Â
Â