Kabar buruk datang dari pesawat Alaska Airlines yang mengalami pintu pesawat copot saat lepas landas pada 5 Januari 2024.
Pesawat yang berangkat yang mengangkut 171 penumpang dan 6 awak tersebut akhirnya memilih untuk putar balik demi keselamatan.
Padahal, jet tersebut baru beroperasi selama delapan pekan saja dan langsung mendapat penghentian penerbangan sementara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kronologi Pintu Pesawat Copot pada Pesawat Alaska Airlines
Pesawat Alaska Airlines tipe Boeing 737 Max 9 dijadwalkan terbang pada 5 Januari 2024 dari Portland, Oregon menuju Ontario, California.
Pada saat pesawat lepas landas dan berada di ketinggian lebih dari 16.000, ledakan terjadi. Pilot pun langsung mengumumkan ingin turun ke ketinggian 10.000 dan mendarat kembali kepada pengatur lalu lintas udara.
Ledakan yang terjadi tersebut ternyata berasal dari pintu di badan pesawat yang akhirnya jebol.
Tidak hanya pintu pesawat yang hilang, tetapi juga satu kursi kosong di dekat pintu tersebut. Untungnya, kejadian ini tidak menelan korban jiwa.
Kejadian copotnya pintu pesawat Boeing 737 Max 9 pun ditanggapi oleh Presiden dan CEO Boeing, Dave Calhoun.
Ia mengakui bahwa ada bagian ‘steker’ yang lepas dari pesawat tersebut yang tadinya digunakan untuk mengisi pintu keluar.
Pelarangan Penerbangan Boeing 737 Max 9 untuk Pemeriksaan
Sebelumnya, pesawat Boeing sudah memiliki catatan riwayat yang buruk soal kecelakaan pesawat.
Berkaca pada kasus kecelakaan yang terjadi di Ethiopia dan Indonesia sehingga menewaskan hingga 350 orang membuat pesawat mendapat larangan terbang selama 20 bulan.
Kali ini, kejadian yang serupa terjadi, hanya saja larangan yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) jauh lebih ringan.
Larangan terbang hanya berlaku untuk pesawat Boeing 737 Max 9. Larangan ini dilakukan untuk meninjau keamanan lebih lanjut.
Namun, Alaska Airlines yang justru terkena imbas besarnya karena membatalkan 163 penerbangan atau sekitar 21% yang tentunya membawa kerugian, mengingat ada sekitar 65 jet Boeing Max 9 yang dimiliki.
Tidak hanya Alaska Airlines, maskapai United Airlines yang juga menggunakan Boeing Max 9 juga membatalkan sejumlah penerbangan.
Selain maskapai di Amerika, Turkish Airlines juga mengambil tindakan lepas dua hari dari kejadian copotnya pintu pesawat.
Ada sekitar lima jet Boeing Max 9 yang dikandangkan untuk melalui pemeriksaan lepas baut di bagian pintu keluar.
Begitu juga dengan Copa Airlines dari Panama, Aeromexico hingga Panama Copa Airlines juga mengikuti inspeksi sejak berlakunya regulasi dari FAA.
Pintu pesawat copot saat lepas landas juga membawa kerugian besar terhadap perusahaan Boeing.
Padahal, Boeing sendiri sedang berupaya untuk bangkit setelah keterpurukan bisnisnya semasa pandemi. Banyaknya pesawat Boeing yang bermasalah tentunya juga mengkhawatirkan masyarakat sebagai penumpang.