Berawal sebagai produsen panel kayu, miliarder Indonesia, Sukanto Tanoto, beli hotel mewah di China. Hotel tersebut bernama Wanda Reign on The Bund yang berada di bagian selatan tepi laut Bund.
Meskipun tidak dijelaskan nilai akuisisi secara gamblang, diperkirakan hotel tersebut memiliki nilai 17 miliar Yuan atau setara dengan 3,7 triliun rupiah pada Desember 2023.
Pembeliannya dilakukan melalui Pacific Eagle Real Estate di Singapura yang merupakan salah satu lini bisnis Sukanto Tanoto.
Melansir Kompas.com, juru bicara Pacific Eagle Real Estate menjelaskan bahwa akuisisi yang dilakukan tersebut merupakan investasi jangka panjang demi mengapresiasi modal.
Hotel Wanda Reign on The Bund yang Diakuisisi Sukanto Tanoto
Memiliki 193 kamar, hotel Wanda Reign on The Bund yang berhasil dibeli Sukanto Tanoto merupakan hotel termahal yang ada di China.
Bangunannya memiliki arsitektur art deco khas Barat dan telah dibangun sejak abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Saat dibuka kembali di tahun 2015, Dalian Wanda Group, pemilik sebelumnya telah menghabiskan biaya 3,4 miliar Yuan atau sekitar 7,3 triliun rupiah.
Mengingat biayanya yang tinggi, menjadikan Wanda Reign on The Bund sebagai hotel termahal.
Hingga akhirnya pada Desember 2023 lalu, hotel ini diakuisisi oleh Pacific Eagle Real Estate yang sebelumnya juga telah mengakuisisi hotel Mondrian Duxton Singapore.
Kisah Sukanto Tanoto Miliarder Asal Indonesia
Sukanto Tanoto bukanlah miliarder yang mendapat kekayaan turun temurun, melainkan dari hasil kerja kerasnya.
Sejak lahir di Medan 25 Desember 1949, Sukanto Tanoto yang bernama asli Tan Kang Hoo membuat pria etnis Tionghoa ini kerap mengalami diskriminasi.
Berawal dari diskriminasi di era Sukarno membuat Sukanto Tanoto justru berusaha untuk membuktikan kemampuannya.
Awalnya, ia membuka toko suku cadang sederhana yaitu Toko Motor di Medan, Sumatera Utara.
Bisnisnya mulai merangkak naik ketika hijrah sebagai pemasok suku cadang untuk industri perminyakan dan konstruksi. Selama 50 tahun berkarya, Sukanto Tanoto pun mengembangkan bisnisnya ke industri kayu lapis.
Sejak 1967, ia berhasil berkecimpung dalam bisnis pulp dan kertas, pembangkit listrik, kehutanan, kelapa sawit dan akhirnya menjadi CEO dan Chairman PT Raja Garuda Mas Internasional (RGEI).
Cukup banyak perusahaan lain yang diakuisisinya sehingga lini bisnisnya semakin berkembang. Salah satunya perusahaan Bracell yang memproduksi tisu bayi hingga es krim.
Ada juga OL Papeis dari Brazil pada tahun 2023 yang memproduksi kertas dan tisu. Sampai saat ini, usahanya berkembang di berbagai negara seperti Singapura, Hongkong, Jakarta, Beijing hingga Nanjing.
Memiliki beragam lini bisnis, nilai kekayaan Sukanto dinilai hingga 3,2 miliar dollar AS atau sekitar 4,9 triliun rupiah dilansir majalah Forbes pada 7 Januari 2024.
Jadi, bukan hal yang mengagetkan lagi jika miliarder Indonesia beli hotel mewah di China. Pasalnya ada begitu banyak bisnisnya yang mendukung untuk bisa membeli hotel termahal juga sebagai investasi jangka panjang.