Grab dan GoTo Berpotensi Merger, Akhirnya Keduanya Buka Suara

Disampaikan dalam laporan Bloomberg pada 9 Februari 2024, Grab dan GoTo berpotensi merger. Kabar yang mengejutkan, mengingat keduanya merupakan pesaing sengit.

Sebelumnya pernah dikabarkan beberapa kali, bahwa keduanya akan merger yang kemudian dijawab dengan penyangkalan, tidak ada rencana keduanya bergabung. Lantas, apakah kabar yang berhembus kali ini benar?

Penyebab Merger Grab dan GoTo

Seperti yang kita ketahui, GoTo Group merupakan hasil penyatuan Gojek dan Tokopedia. Sehingga, selalu ada kemungkinan perusahaan tersebut bersatu dengan Grab Holdings Ltd.

Gojek dan Grab tidak pernah lelah bersaing satu sama lain. Menyebabkan salah satunya unggul atau boncos di waktu tertentu. Tahun-tahun berat yang dilewati membuat Gojek memutuskan ‘kawin’ dengan Tokopedia, demi bisa menyaingi SEA Group (Shopee dan Garena), Grab, dan perusahaan sejenis di tengah pasar ekonomi digital ASEAN.

Bukan lagi persaingan untuk mendapatkan customer di dalam negeri, tetapi sampai ke mancanegara. Pantas saja jika keputusan untuk merger dianggap sebagai salah satu jalan terbaik, di mana dua kekuatan pasti lebih baik dalam mencapai mimpi besar.

Kabar tersebut pun datang dari Bloomberg yang mengatakan, Grab dan GoTo berpotensi merger menyudahi persaingan ketat antara keduanya. Rumornya, Grab yang berbasis di Singapura akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai atau saham, atau mengombinasikan keduanya.

Kemungkinan ini bisa terjadi setelah Patrick Walujo mengambil alih jabatan CEO GoTo tahun lalu. Lainnya mengabarkan bahwa GoTo dan Grab telah melakukan pembicaraan yang mengarah pada kesepakatan. Menghasilkan opsi di mana GoTo akan berfokus pada pasar Indonesia, sementara Grab di Singapura.

Mengutip dari bisnis.com, jika keduanya merger, kapitalisasi pasar diperkirakan bisa tembus Rp 304,66 triliun.

Tanggapan Grab dan GoTo Berpotensi Merger

Tanggapan Grab dan GoTo Berpotensi Merger

Kabar yang disampaikan Bloomberg tidak disebutkan sumbernya, yang mungkin demi alasan keamanan. Namun, kabar tersebut lagi-lagi hanya rumor, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Melalui Kompas, pihaknya telah menanyakan perihal merger Grab dan GoTo melalui Mayang Schreiber selaku Chief Communications Officer Grab.

Jawaban Mayang menanggapi kabar tersebut, “Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar.”

Serupa dengan yang disampaikan Sinta Setyaningsih selaku Head of Communications GoTo menanggapi berita ini, yang mana pihaknya tidak menanggapi rumor tersebut.

“Kami tidak mengomentari rumor yang beredar di pasar. Saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” kata Sinta

Selain bantahan merger, Sinta menyatakan soal fundamental dan posisi keuangan GoTo yang semakin solid. Upaya yang sedang dilakukan saat ini berfokus meraih profitabilitas, sambil terus mengembangkan bisnis dan memperkenalkan inovasi di unit layanan on demand service dan fintech.

Penolakan isu merger terasa kurang meyakinkan jika mempertimbangkan jawaban dari kedua pihak masing-masing, yang mana jawabannya tidak mau mengomentari. Dengan kata lain, ada kemungkinan keduanya berpotensi merger.

Ditambah, kabar ini disampaikan langsung oleh media swasta terkemuka, Bloomberg, meski tidak mau menyebutkan sumber keduanya sudah melakukan pembicaraan.

Sebenarnya, isu ini sudah beredar sebelum Gojek bergabung dengan Tokopedia pada 2020, yang mana sebelumnya dikabarkan akan merger dengan Grab. Melihat kondisi pasar yang naik-turun saat ini, wajar bila GoTo dan Grab melakukan penggabungan, meski kabar ini belum pasti.

Berkaca pada Keputusan Masa Lalu

Dalam unggahan Bloomberg menyatakan, ada kekhawatiran antara keduanya yang didasari keputusan di masa lalu, di mana Uber Technologies Inc. meninggalkan Indonesia tahun 2018 sebagai imbalan saham di Grab. Persaingan lebih kecil, namun belum berhasil membuat dampak besar terhadap duopoli Gojek dan Grab di pasar utama.

Terlebih, baru-baru ini Maxim naik daun. Jika GoTo dan Grab merger, bukan tidak mungkin Maxim atau lainnya jadi pemain baru yang unggul.

Content Writer | + posts

Seorang content writer yang selalu tertarik dengan cerita sejarah dan punya hobi memasak

Editor at Maen Media | + posts

Hiari merupakan seorang content editor di InboundID dalam hampir dua tahun terakhir.

Di luar itu, ia juga berpengalaman sebagai penulis lepas. Ia telah mengulas ratusan artikel untuk berbagai merek ternama dalam berbagai topik, seperti olahraga, kesehatan, properti, elektronik, gaya hidup, dan lainnya.

Ia memiliki ketertarikan terhadap pop culture dan punya hobi bermain mid-end game.

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Unik