Coperni Rilis Tas 99% dari Udara, Masa Depan Industri Fashion

Belum habis kejutan Spray-On Dress Bella Hadid tahun lalu yang membuat sejumlah orang melongo, Coperni kini rilis tas 99% dari udara. Di luar nalar, namun jika melihat rekam jejak inovasi gaun semprot tahun lalu yang memukau, maka yang satu ini bukan hal mustahil.

Terlebih, inovasi ini dirilis oleh perusahaan fashion terkemuka, Coperni. Brand asal Paris yang beberapa tahun terakhir ini menjadi pusat kompas industri mode ini mengkhususkan fashion item gaun dan tas menjadi niche-nya.

Mengingat juga saat ini terus berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga gebrakan inovasi seperti ini sangat mungkin terjadi. Meskipun sambutan masyarakat tidak selalu hangat, faktanya Coperni berhasil membuat benda yang mustahil bagi nalar manusia biasa: tas dari udara.

Mengintip Coperni Rilis Tas 99% dari Udara

Tas unik nan inovatif ini dirilis dengan nama Air Swipe Bag, dipamerkan secara luas pertama kali di acara Paris Fashion Week untuk koleksi Fall/Winter 2024 dan dikenalkan langsung Coperni melalui akun Instagram @coperni pada 4 Maret lalu.

Tas terbuat dari 99% udara dan 1% kaca yang dinamakan silica aerogel yang dikembangkan oleh NASA tahun 1930-an.

Dapat dianalogikan seperti halnya agar-agar yang sering kita makan sehari-hari. Bubuk dan air, dicampur dengan pelarut khusus untuk menjadikannya benda padat. Pada kasus ini, Coperni menggunakan udara dan silica aerogel sehingga jadilah ‘tas awan’ ini. Dengan berat sekitar 33 gram, berukuran 27x16x6 cm, Air Swipe Bag tampak begitu menawan.

Tas dari 99% Udara Bukan Gimmick Semata

Tas dari 99% Udara Bukan Gimmick Semata

Sambutan skeptis masyarakat awam adalah hal wajar dalam dunia pengetahuan. Dahulu, orang-orang tidak percaya komputer dapat dibawa ke mana-mana yang kini bahkan bisa kita simpan ke dalam saku celana. Facebook milik Mark Zuckerberg pun pernah diremehkan, yang mana kini banyak orang ketergantungan dengan karya digitalnya tersebut. Begitupun dengan tas gemas ini.

Meski tampak rapuh, Coperni memastikan tas tersebut dapat membawa sebuah iPhone. Fakta ini berasal dari jawaban admin @coperni atas pertanyaan netizen random di Instagram.

Tidak hanya mampu membawa benda, tetapi Air Swipe Bag juga mampu menahan panas hingga 1200° C dan tekanan hingga 4000 kali berat tas ini.

Pembuktian tersebut juga telah dibenarkan NASA. Disebut dalam dailymail.co.uk pada 5 Maret lalu, dengan bahan dasar utama nanomaterial serupa tas ini, membuat pesawat NASA mampu bertahan dari kondisi luar angkasa yang intens.

Selain itu, NASA menggunakannya untuk mengumpulkan sampel debu antariksa seperti pada misi Stardust. Kini, benda versi ‘fungsionalnya’ yang tentu saja kuat dan bermanfaat telah hadir dalam bentuk tas.

Sosok Jenius di Balik Pembuatan Tas Udara Coperni

Dari sebuah ide brilian menjadi benda yang fungsional digagas oleh founder Coperni, Sebastien Meyer dan Arnaud Vaillant yang bekerja sama dengan Profesor Ioannis Michaloudis, si jenius utama. Dia merupakan seorang peneliti sekaligus seniman visual yang memimpin proyek silica aerogel (yang kita sebut sebelumnya), ke dalam seni rupa.

Vogue France menyebut dibutuhkan 15 prototipe sampai akhirnya menjadi Air Swipe Space, dikutip dari beautynesia.com pada 7 Maret.

Proses panjang itu membuktikan keseriusan brand Coperni. Bukan lagi mengincar peran kecantikan, tetapi visioner bagi keberlanjutan industri fashion mendatang. Sebagai penikmat saja, sudah sepatutnya kita bangga dan mengapresiasi. Serta sepakat bahwa Coperni rilis tas 99% dari udara yang menggabungkan masa depan.

Gagasan brilian, sejarah, nilai seni, dan kerja keras luar biasa di balik penciptaan tas tersebut, tidak heran jika Air Swipe Bag ini dijual dengan harga fantastis yaitu 40.000 euro (600 jutaan setelah dikonversi ke rupiah).

Content Writer | + posts

Seorang content writer yang selalu tertarik dengan cerita sejarah dan punya hobi memasak

Editor | + posts

Hai, aku Otip. Aku seorang Content Editor di InboundID. Aku senang membahas hal yang berkaitan dengan kecantikan, teknologi, dan game.

Namun, sesekali juga asik menjelajahi pop culture dan budaya. Selain mengulas artikel, aku juga memiliki keahlian di bidang Content Marketing dan Inbound Marketing.

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Unik