Masa kehamilan adalah periode dimana perempuan memerlukan perawatan maksimal terkait rutinitas dan pola makan demi kesehatan optimal. Perubahan hormonal dan fisik yang terjadi selama kehamilan dapat sangat mempengaruhi kondisi tubuh perempuan.
Salah satu area yang paling sensitif selama sembilan bulan kehamilan adalah kulit wajah.
Oleh karena itu, banyak ibu hamil yang merasa kurang percaya diri terhadap kondisi kulit wajahnya dan memilih menggunakan makeup saat beraktivitas di luar rumah.
Beberapa masalah kulit yang sering dihadapi oleh ibu hamil mencakup munculnya noda hitam, pembengkakan pada wajah, dan jerawat.
Meskipun ibu hamil dapat menggunakan makeup untuk menyiasati kondisi ini, perlu memperhatikan komposisi produk yang digunakan agar tidak memberikan dampak negatif pada kesehatan janin dalam kandungan.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, berikut ada 6 tips makeup aman untuk ibu hamil yang bermanfaat!
6 Tips Makeup yang Aman untuk Ibu Hamil
Berikut tips makeup aman untuk ibu hamil yang dapat Anda gunakan tanpa takut efek samping ke janin.
- Oil free moisturizer
Sebagian orang mungkin mengalami periode “Pregnancy Glow” yang membuat kulit wajah tampak lebih bersinar karena produksi minyak yang meningkat. Akan tetapi, kelebihan minyak pada wajah dapat menjadi tidak menguntungkan.
Oleh karena itu, disarankan untuk memilih pelembap yang bebas kandungan minyak.
Perempuan hamil sebaiknya memilih pelembap dan tabir surya yang tidak mengandung minyak. Tujuannya adalah untuk mencegah penyumbatan pori-pori yang dapat berdampak negatif pada kulit wajah.
- Sunscreen
Hormon yang diproduksi selama masa kehamilan kadang membuat kulit ibu hamil lebih sensitif terhadap sinar matahari dan alergen. Menggunakan tabir surya yang tepat dapat membantu mengurangi risiko hiperpigmentasi pada kulit wajah.
Disarankan bagi ibu hamil untuk menghindari penggunaan tabir surya kimia yang mengandung Avobenzone, homosalate, octisalate, octocrylene, oxybenzone, oxtinoxate, menthyl anthranilate, dan oxtocrylene.
- Lip balm berwarna
Selama masa kehamilan, disarankan agar ibu hamil menghindari penggunaan lipstik merah yang biasanya digunakan sebelum hamil. Hal ini disebabkan oleh kandungan aluminium yang lebih tinggi pada lipstik merah dibandingkan dengan warna lainnya.
Aluminium dapat berisiko bagi janin dalam kandungan. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan lip balm berwarna atau tinted lip balm, karena selain dapat memberikan warna lembut pada bibir, juga memberikan kelembapan pada bibir.
- Hindari penggunaan maskara
Sejumlah maskara yang tersedia di pasaran mengandung diazolidinyl urea, suatu bahan pengawet yang dapat melepaskan formaldehyde, yang tidak menguntungkan bagi janin.
Sebagai alternatif, disarankan bagi ibu hamil untuk menggunakan penjepit bulu mata yang dianggap lebih aman daripada maskara.
- Concealer not foundation
Foundation termasuk dalam kategori makeup berat yang dapat menyumbat pori-pori pada kulit wajah ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan concealer yang lebih ringan, karena memiliki komposisi yang lebih ringan.
Selain itu, penggunaan concealer bisa menjadi pilihan yang baik bagi ibu hamil untuk tetap tampil segar tanpa khawatir akan timbulnya jerawat. Gunakan concealer di bagian bawah mata untuk menyembunyikan kantung mata atau mata panda, serta menyamakan warna kulit.
Pilihlah concealer yang aman untuk menyamarkan kemerahan pada kulit dan memberikan efek menenangkan pada kulit yang sedang iritasi.
- Gunakan blush on
Mengaplikasikan kontur mungkin merupakan salah satu trik makeup yang umum digunakan oleh perempuan sebelum hamil.
Akan tetapi, konturing dapat menjadi beban bagi kulit ibu hamil karena kulit menjadi lebih sensitif. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan blush untuk memberikan dimensi pada wajah, sehingga terlihat lebih tegas dan segar.
Bahan Makeup yang Harus Dihindari
Untuk memastikan keamanan makeup, ibu hamil sebaiknya menjauhi bahan-bahan makeup berikut ini:
- Paraben
Paraben, sejenis bahan pengawet yang umum digunakan dalam produk foundation (alas bedak) dan lipstik yang berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Namun, sayangnya, paraben dikaitkan dengan risiko gangguan perkembangan, reproduksi, neurologis, dan kekebalan pada janin.
- Retinol
Selain paraben, retinol (sebagai turunan vitamin A) juga sering ditemukan dalam foundation atau lipstik. Kandungan vitamin A yang berlebihan dapat menimbulkan risiko terhadap malformasi janin dan bahkan keguguran.
Selain itu efek retinol saat hamil dapat menyebabkan gangguan saraf pada ibu hamil dan juga janin yang dikandung.
- Wewangian
Untuk memastikan keamanan makeup bagi ibu hamil, hindarilah kosmetik yang mengandung wewangian yang dapat memicu cacat sistem reproduksi pada bayi laki-laki. Selain itu, sebaiknya hindari juga kandungan octoxynols, citral, eugenol, kumarin, dan geraniol.
- Salicylic acid
Walaupun komposisi ini dapat efektif membersihkan pori-pori wajah, penggunaan dalam dosis tinggi secara berkelanjutan dapat menyebabkan cacat lahir yang serius.
- Pewarna buatan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menemukan adanya sedikit kandungan timbal dalam beberapa lipstik. Timbal dapat menimbulkan risiko neurotoksisitas, masalah kesuburan, dan perubahan hormonal.
Bagi ibu hamil, disarankan memilih makeup yang menggunakan bahan pewarna alami, misalnya dari buah-buahan.
- Komposisi antiaging
Retinoid adalah salah satu bahan anti-penuaan dini yang sering terdapat dalam produk kecantikan. Namun, penggunaan komposisi ini sebaiknya dihindari oleh ibu hamil karena dapat memiliki dampak negatif pada janin.
- Bubuk aluminium
Bahan satu ini sering dicampurkan dalam pembuatan eyeshadow untuk memberikan efek berkilau. Namun, dapat diserap oleh kulit dan menyebabkan risiko neurotoksisitas serta masalah pernapasan.
Tips Memilih Kosmetik Aman untuk Ibu Hamil
Mengingat risiko yang mungkin muncul, penting bagi ibu hamil untuk memastikan bahwa kosmetik yang digunakan bebas dari bahan berbahaya.
Berikut adalah beberapa panduan dalam memilih kosmetik yang aman selama masa kehamilan.
- Produk antijerawat
Kadang-kadang, perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan masalah kulit di wajah, seperti jerawat. Namun, perlu diingat untuk berhati-hati terhadap produk anti jerawat yang mengandung retinol. Hal ini karena zat tersebut dapat membahayakan perkembangan janin dan berpotensi menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang lahir.
Disarankan untuk menghindari produk yang mengandung asam salisilat karena dapat menyebabkan pengelupasan kulit. Jika tetap ingin menggunakan produk tersebut selama kehamilan, sebaiknya memilih produk asam salisilat dengan konsentrasi rendah, yaitu sekitar 1%, karena penggunaannya dengan konsentrasi tinggi dianggap berisiko bagi janin.
Jika munculnya jerawat menjadi sangat mengganggu selama kehamilan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Hal ini bertujuan untuk mengetahui produk kosmetik yang aman digunakan oleh ibu hamil untuk mengatasi masalah jerawat.
- Produk antiaging
Produk yang dirancang untuk mengatasi masalah penuaan umumnya mengandung vitamin A atau retinol. Berdasarkan penelitian, zat-zat ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan bawaan pada janin atau dapat menyebabkan kondisi cacat pada bayi yang lahir.
Jika ingin menggunakan produk anti-penuaan saat hamil, disarankan bagi ibu hamil untuk memilih bahan kosmetik yang aman, seperti vitamin B3, vitamin C, vitamin K, atau ekstrak teh hijau.
- Produk pencerah kulit
Selain menghindari produk antijerawat dan anti-penuaan, ibu hamil juga disarankan untuk tidak menggunakan produk yang mengandung hydroquinone. Zat ini sering ditemukan dalam produk pencerah kulit yang bertujuan mengatasi perubahan warna pada kulit.
Meskipun demikian, penggunaan hydroquinone bisa meningkatkan risiko bayi mengalami cacat lahir. Biasanya, masalah perubahan warna kulit atau pigmentasi kulit selama kehamilan akan membaik setelah melahirkan.
Namun, jika kulit cenderung mengalami pigmentasi, ibu hamil dapat menggunakan sejumlah bahan kosmetik yang aman, seperti asam glikolat dan asam azelat.
- Tabir surya
Ibu hamil juga disarankan untuk menjauhi produk tabir surya yang mengandung paraben dan oksibenzon. Studi menunjukkan bahwa kedua bahan ini dapat berpengaruh pada hormon dalam tubuh ibu hamil dan perkembangan otak janin.
Sebagai alternatif, ibu hamil dapat memilih tabir surya yang mengandung titanium dioksida dan zinc oksida. Kedua zat ini termasuk bahan kosmetik yang aman untuk ibu hamil dan dapat memberikan perlindungan terhadap kulit dari paparan sinar matahari.
Selain itu, beberapa produk kosmetik seperti pewarna kuku dengan kandungan phthalates dan pewarna rambut yang mengandung amonia sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.
Dengan memilih produk makeup aman untuk ibu hamil, kita dapat menjaga kesehatan dan keamanan selama masa kehamilan. Pemilihan kosmetik yang tepat, seperti yang bebas dari bahan berbahaya dan mengandung bahan-bahan alami, dapat memberikan kepercayaan diri tanpa merisaukan risiko kesehatan ibu hamil dan janin.
Ingatlah selalu untuk membaca label dengan cermat, berkonsultasi dengan ahli kecantikan atau dokter, dan membuat pilihan yang bijak untuk tampil cantik dengan aman selama masa kehamilan.
F.A.Q
Kosmetik apa saja yang tidak boleh untuk ibu hamil?
Kosmetik yang tidak boleh untuk ibu hamil seperti retinol, paraben, bubuk aluminium, salicylic acid, phthalates, dan masih ada lagi lainnya.
Apakah ibu hamil tidak boleh pakai lipstik?
Ibu hamil sebaiknya menggunakan lip balm berwarna atau tinted lip balm, karena ditakutkan bila menggunakan lipstik bahan pembuatannya mengandung tinggi aluminium.
Apakah kosmetik berpengaruh pada janin?
Pengaruh kosmetik pada janin dapat bergantung pada jenis kosmetik yang digunakan, bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, dan seberapa sering dan dalam jumlah berapa besar produk tersebut digunakan oleh ibu hamil.