struktur kulit

Ada banyak hal menarik yang bisa dipelajari tentang kulit. Walaupun secara kasar mata tidak setebal daging, faktanya bagian tubuh ini mampu membungkus daging dan organ-organ di dalamnya secara sempurna. 

Mungkin kamu tidak menyadari bahwa luas kulit ketika dibentangkan mencapai dua meter persegi.

Dengan berat 3,6 kg tanpa lemak, atau sekitar 15% dari total berat badan tubuh. Kemudian, secara ketebalan juga berbeda. Paling tebal sekitar 1.5mm pada daerah telapak kaki dan tangan, sedangkan paling tipis sekitar 0.05 mm pada kelopak mata.  

Tertarik untuk mengetahui tentang struktur dan peran penting kulit bagi tubuh? Yuk, baca informasi lengkapnya di bawah ini! 

Struktur Kulit 

struktur kulit

Pembahasan kali ini berbicara mengenai anatomi kulit, yakni ilmu yang mempelajari struktur dan fungsinya. Seperti yang dilaporkan oleh healthline, kulit terbagi menjadi tiga lapisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Penjelasan masing-masing akan disambung ke dalam poin berikut. 

Epidermis 

anatomi epidermis

Epidermis sering kita sebut sebagai lapisan kulit luar yang terlihat oleh mata. Meski tampak biasa saja, lapisan inilah yang paling tebal di antara dua lainnya.  

Selama hidup, lapisan ini terus-menerus melepaskan sel-sel kulit mati dan menggantinya dengan yang sehat dan baru. Ini juga merupakan area tempat pori-pori kulit berada, yang memungkinkan minyak dan keringat untuk dikeluarkan. 

Penyakit kulit biasa terjadi di lapisan ini. Antara lain, seperti alergi, iritasi, bakteri, atau reaksi autoimun. 

Adapun lapisan ini terdiri dari lima sel di dalamnya, sebagaimana berikut: 

  • Stratum korneum: adalah lapisan terluar dari epidermis yang bertugas menutupi bagian dalam epidermis. 
  • Stratum lusidum: terletak di bawah stratum korneum, dan memiliki lapisan yang tipis sehingga dapat tembus cahaya. 
  • Stratum granulosum: berada di tengah yang fungsinya menghasilkan lemak dan molekul yang mengikat sel kulit.  
  • Stratum spinosum: Inilah sel yang penting untuk kekebalan tubuh, dengan tekstur yang lentur dan kuat.  
  • Stratum basale: Lapisan terdalam epidermis yang terus-menerus menghasilkan sel kulit baru, sekaligus memproduksi pigmen dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. 

Dermis 

dermis

Dermis memiliki struktur lebih tebal guna menopang epidermis. Inilah tempat kelenjar keringat dan minyak, akar rambut, pembuluh darah, pembuluh getah bening, dan otot penegak rambut. Selain itu, pada bagian ini terdapat juga ujung saraf yang berguna mengirimkan berbagai sensasi berupa sentuhan, gatal, nyeri, serta suhu ke otak. 

Beberapa kondisi yang mungkin ditimbulkan pada lapisan dermis, yaitu antara lain kista atau tumor jinak (dermatofibroma, sebaceous cysts, dermoid cysts), cellulitis (penyakit kulit akibat infeksi bakteri), dan rhytides (kerutan). 

Lapisan dermis sebagian besar terdiri dari kolagen. Apabila tubuh kekurangan protein maka bisa mengurangi elastisitasnya sehingga mudah mengendur. Itulah mengapa kerutan terjadi pada lapisan ini. Selain kolagen, struktur penyusun dermis lainnya ialah serat elastis dan serat retikular. 

Disampaikan oleh seorang Ners bernama Sebastiana Jempormase, apabila terjadi luka pada dermis maka bisa menimbulkan cacat permanen sebab lapisan ini tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri seperti lapisan epidermis. 

Hipodermis 

Masih merujuk pada healthline, ini merupakan lapisan terdalam dari kulit yang juga dikenal sebagai subkutan atau lapisan lemak.

Tak perlu khawatir soal lemak ini karena bukan seperti lemak yang ditimbulkan akibat pola makan atau jarang olahraga.

Lemak ini memang selalu ada pada hipodermis yang berfungsi membuat tubuh tetap hangat, sekaligus menjadi bantalan yang mengelilingi organ guna meminimalisir trauma luar. 

Untuk beberapa kondisi yang terjadi pada lapisan kulit ini biasanya berupa panniculitis, sarkoidosis, hingga penyakit fenomena Raynaud. 

Fungsi Kulit 

kulit wajah

Mungkin kamu sudah mengetahui beberapa fungsi dari lapisan kulit, namun secara keseluruhannya berfungsi sebagai berikut:  

Pelindung 

Kita sadari atau tidak, sejatinya kulit berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh luar yang dapat merusak strukturnya hingga menimbulkan penyakit. Sebut saja mikroorganisme, sinar ultraviolet, cedera fisik, cipratan kimia, dan juga serangga. 

Selain itu, kulit memiliki lapisan pelindung kedap air sehingga tahan air serta dapat mengurangi dehidrasi atau penguapan air pada kulit. 

Sebagai Tempat Penyimpanan 

Kulit menyimpan lemak yang berfungsi menyimpan energi, melindungi tulang dan otot dari goncangan maupun benturan, penghubung antar saraf dan pembuluh darah yang ada di kulit, serta mengatur suhu secara berkelanjutan. 

Menariknya, kemampuan menyimpan lemak ini membuat kulit dapat menyerap oksigen, karbon dioksida, steroid, dan vitamin. Termasuk menyerap partikel-partikel kecil dari zat seperti minyak esensial karena mengandung minyak dan partikel larut air di dalamnya. 

Memproduksi Vitamin D 

Kulit memproses molekul yang ada di permukaannya. Salah satu yang terpenting yakni paparan sinar matahari yang menembus kulit lapisan epidermis dan berinteraksi dengan protein menghasilkan vitamin D.

Vitamin ini membantu membantu penyerapan kalsium dan fosfor dalam makanan agar tulang tetap kuat. 

Pengindra dan Penerima Rangsangan 

Kulit terdiri dari ujung saraf penting guna membantu kita merasakan berbagai hal. Karena itulah kulit disebut sebagai alat pengindra. 

Tidak hanya merasakan sentuhan, kulit juga sensitif terhadap rangsangan sensorik seperti rasa sakit, suhu panas dan dingin, tekanan, dan getaran. Termasuk rangsangan yang menyenangkan terkait kegiatan seksual. 

Mempertahankan Suhu Tubuh yang Optimal 

Fungsi berikutnya terkait dengan termoregulasi yang memungkinkan tubuh mempertahankan suhu tubuh yang optimal, yaitu sekitar 36-37 derajat Celcius. 

Dalam proses tersebut, tubuh melebarkan dan menyempitkan pembuluh darah di dekat permukaan kulit guna mengatur pengeluaran panas dari tubuh. Termasuk mengatur temperatur dengan pendinginan yang menguap melalui proses produksi keringat. 

Selain membantu mengoptimalkan suhu dengan menyesuaikan kondisi tubuh, pengaturan suhu pada kulit juga dipengaruhi oleh sensasi panas dan dingin dari luar.

Rasa tersebut nantinya dikirimkan ke otak, kemudian otak mengirimkan sinyal kepada kulit untuk menjaga atau melepaskan suhu panas dengan cara mengeluarkan keringat. 

Apabila yang dirasakan itu sensasi dingin, maka otak akan memberikan sinyal kepada kulit untuk mempersempit pembuluh darah guna mempertahankan suhu panas. 

Tempat Pembuangan 

Kulit juga berperan penting dalam proses pembuangan tubuh, namun dalam skala kecil, fungsi ini dilakukan oleh kelenjar ekrin yang kemudian menghasilkan keringat.  

Buat kamu yang benci berkeringat karena takut menimbulkan bau badan, ternyata keringat yang diproduksi kulit ini merupakan kondisi tubuh yang baik karena keringat membuang toksin yang tidak diperlukan oleh tubuh, seperti asam urat, urea, ammonia, dan asam laktat. 

Jadi, kulit berkeringat baik selama dalam batas normal. Jangan lagi dibenci karena fungsinya sangat besar bagi tubuh! 

Penunjang Penampilan 

Nah, mungkin ini fungsi kulit yang paling kita rasakan selama ini. Ya, kulit dapat menunjang penampilan, apalagi jika memiliki kulit yang bersih dan bebas dari penyakit.

Tak cuma penampilan estetika, kulit juga berperan dalam mengekspresikan emosi seseorang, seperti kulit yang memerah atau pucat. 

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan jika kulit bukan hanya sekadar bagian terluar tubuh yang mampu meningkatkan estetika diri, namun juga memiliki sejumlah fungsi lain. 

Tipe Kulit 

Berbagai fungsi yang luar biasa diberikan oleh kulit tidak terbatas untuk jenis kulit tertentu. Namun, jenis kulit ini yang nantinya menentukan bagaimana seharusnya kita merawat kulit agar tetap bersih dan sehat. 

Seperti yang kita ketahui, masing-masing orang memiliki jenis kulit dan warna kulit yang berbeda. Berdasarkan yang dikutip dari hellosehat, pembagian tipe kulit bergantung pada beberapa hal, yakni: 

  • Kandungan air dalam kulit 
  • Kuantitas minyak dan sebum yang dihasilkan  
  • Serta tingkat sensitivitasnya 

Dengan beberapa indikator tadi, kulit manusia secara umum terbagi menjadi lima jenis, yaitu kering, berminyak, kombinasi, sensitif, dan normal. Masing-masing jenis kulit memiliki karakter yang berbeda-beda. 

Kulit Kering 

kulit kering

Seseorang yang memiliki kulit kering maka kulitnya lebih sedikit memproduksi sebum. Maka dari itu, seringkali setelah mandi atau berenang, kulit terasa kering.

Apabila tidak terawat dengan baik, kulit tampak kasar, bersisik, mengelupas, yang mana semua hal itu bisa menimbulkan gatal. 

Kulit Berminyak 

Kulit berminyak

Kebalikan dari kulit sebelumnya, tipe berminyak memproduksi sebum secara berlebihan sehingga tampak berminyak dan mengkilat. Karena minyak berlebih tersebut, pori-pori jadi mudah tersumbat sehingga jenis kulit ini rentan berjerawat atau timbul komedo. 

Kulit Kombinasi                                                                    kulit kombinasi

Seperti namanya, kulit kombinasi menggabungkan karakteristik kulit kering dan berminyak. Dengan kata lain, sebagian kulit terasa kering, namun sebagian lainnya terasa berminyak, utamanya pada area hidung ke dahi yang dikenal dengan zona T. 

Kulit Sensitif 

kulit sensitif

Kulit sensitif tidak ditentukan oleh seberapa banyak sebum yang dihasilkan, melainkan tingkat sensitivitasnya. Jenis kulit ini lebih sensitif menerima reaksi luar daripada jenis kulit lain.

Bukan berarti kulit lain tidak memiliki rasa sensitif, hanya saja tingkatannya berbeda. Kulit kering dan berminyak bisa saja sensitif, namun biasanya sebatas kekeringan saja. 

Sementara kulit berjenis sensitif memiliki karakter tidak menyenangkan, seperti iritasi, kemerahan, mengelupas, perih, terbakar, dan gatal.

Terlebih lagi setelah diaplikasikan produk yang tidak cocok atau zat tertentu pada kulit. 

Kulit Normal atau Biasa 

kulit normal

Ini adalah jenis kulit idaman karena memiliki karakter yang tidak merepotkan dalam perawatannya. Tidak terlalu berminyak, kering, ataupun sensitif. Artinya, kulit menghasilkan sebum yang cukup secara merata sehingga seluruh permukaan kulitnya terhidrasi dengan baik. Biasanya, kulit jenis ini tampak halus, porinya tersamarkan, dan kenyal. 

Apa Arti dari Kulit Sehat, dan Bagaimana Cara Menjaganya? 

kulit sehat

Akhirnya, kita sampai pada tujuan akhir dari mengetahui struktur, fungsi, dan tipe kulit, serta definisi kulit yang sehat dan bagaimana mempertahankannya demi kesehatan. 

Mudah sekali mengenali apakah kulit kita itu dalam kondisi sehat atau tidak, yaitu dengan melihat warnanya merata, memiliki tekstur kenyal dan halus, serta tidak memiliki benjolan pada kulit ataupun merasa sensitif secara berlebihan. 

Adapun cara merawat kulit yang baik itu sederhana sekali, dengan menerapkan beberapa hal ini: 

  • Mengoleskan tabir surya setiap hari. 
  • Mengusahakan kulit tetap lembab dengan lotion dan asupan minum yang cukup. 
  • Memastikan makanan mengandung banyak vitamin A, C, E, K. 
  • Mengelola stres dengan baik. 

Apabila kamu melihat tanda memar berlebih, luka yang sulit disembuhkan, dan kondisi tidak normal lainnya, maka segeralah buat janji dengan ahli kesehatan agar struktur kulit terjaga dan berfungsi sebagaimana mestinya. 

F.A.Q

Kulit adalah organ luar yang melapisi tubuh manusia sebagai perlindungan terluar tubuh yang memiliki beberapa fungsi penting, termasuk pengaturan suhu, sensasi, penyimpanan nutrisi, hingga pembuangan. 

Content Writer | + posts

Seorang content writer yang selalu tertarik dengan cerita sejarah dan punya hobi memasak

Editor | + posts

Hai, aku Otip. Aku seorang Content Editor di InboundID. Aku senang membahas hal yang berkaitan dengan kecantikan, teknologi, dan game.

Namun, sesekali juga asik menjelajahi pop culture dan budaya. Selain mengulas artikel, aku juga memiliki keahlian di bidang Content Marketing dan Inbound Marketing.

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Kulit