Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermin, dermis dan hipodermis. Dari tiga lapisan tersebut, epidermis merupakan lapisan terluar yang tampak oleh indera penglihatan.
Lapisan ini pula yang dapat menunjukan tipe kulit seseorang, baik normal, berminyak, sensitif ataupun kulit kering.
Nah, dari beberapa jenis kulit tersebut, kulit kering merupakan salah satu tipe yang banyak dimiliki penduduk di negara tropis seperti Indonesia.
Karakteristik utama dari tipe kulit ini yaitu terasa kasar dan bersisik akibat hilangnya kadar air dari lapisan kulit. Pada beberapa kondisi, kulit juga akan mengalami pengelupasan yang menyebabkan iritasi.
Jika kamu salah satu pemilik kulit kering dengan keluhan yang sama, yuk cari tahu lebih banyak tentang penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasi kulit kering secara tepat!
Penyebab Kulit Kering
Tahukah kamu, dalam sehari sebanyak 30.000 hingga 40.000 sel kulit akan digantikan dengan sel kulit baru. Artinya, sejumlah itu pula sel kulit mati tertumpuk di lapisan kulit setiap harinya.
Selain itu, masalah medis tertentu dan paparan sinar UV berlebih juga dapat meningkatkan penumpukan sel kulit mati.
Akibatnya, kulit menjadi kering dan bersisik karena penumpukan sel kulit mati tersebut. Nah, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering bersisik adalah sebagai berikut:
Dermatitis
Dermatitis atau kondisi yang menyebabkan peradangan kulit ini menjadi salah satu faktor penyebab kulit kering paling umum dijumpai. Selain menyebabkan kulit kering bersisik, kondisi ini biasanya memicu masalah kulit lain, seperti ruam, gatal, hingga kulit melepuh.
Penyebab dermatitis pun sangat beragam, mulai dari faktor genetik, paparan zat iritan, hingga sistem kekebalan tubuh yang tidak seimbang dan terlalu aktif.
Perbedaan faktor penyebab ini juga berpengaruh terhadap jenis dermatitis yang dialami seseorang, seperti dermatitis seboroik, dermatitis atopik atau yang lebih dikenal dengan eksim, dermatitis statis serta dermatitis kontak.
Psoriasis
Penyakit autoimun atau dalam bahasa medis disebut psoriasis juga dapat mempengaruhi kondisi kulit. Di mana penderita autoimun seringkali mengalami peradangan pada kulit yang ditandai dengan rasa gatal, kulit kering bersisik, munculnya bercak tebal hingga kulit terasa nyeri.
Kondisi medis tersebut memicu pergantian sel kulit mati berlangsung lebih cepat dari seharusnya. Yang mana pergantian sel kulit mati pada kulit normal umumnya membutuhkan waktu hingga 30 hari.
Namun, dalam kondisi ini, regenerasi sel kulit mati hanya memerlukan waktu 3-4 hari. Alhasil, penumpukan sel-sel kulit mati pada lapisan epidermis menjadi sangat tebal.
Keratosis Aktinik
Paparan sinar UV berlebih menjadi momok mengerikan, khususnya bagi pemilik kulit kering. Ya, pemilik tipe kulit ini bisa dikatakan lebih rentan terhadap paparan sinar ultraviolet yang menyebabkan risiko penyakit akibat sinar UV meningkat.
Sebut saja Keratosis Aktinik yaitu kondisi pra-kanker. Ketika kondisi tersebut tidak ditangani secara tepat, Keratosis Aktinik bisa berubah menjadi karsinoma sel skuamosa.
Perubahan kondisi kesehatan tersebut umumnya ditandai dengan perubahan kulit menjadi lebih kering dan bersisik tebal, kasar, serta terlihat perubahan warna kulit yang cukup signifikan. Pada beberapa penderita, area kulit juga akan terasa sakit ketika disentuh.
Iktiosis
Selain pola hidup dan kondisi lingkungan, kulit kering juga dapat terjadi karena faktor genetik yang diturunkan oleh orang tua. Salah satu kelainan genetik yang menyebabkan kulit bersisik dan kering adalah iktiosis.
Iktiosis adalah mutasi genetik yang memicu sel kulit baru untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan sel- kulit mati. Akibatnya sel kulit mati menjadi menumpuk di lapisan epidermis dan menjadikan kulit tampak kasar bersisik.
Pityriasis Rosea
Kondisi medis lain yang dapat menyebabkan kulit kering bersisik adalah pityriasis rosea. Masalah medis ini biasanya ditandai dengan munculnya 1 titik bulat di bagian tengah tubuh baik perut atau dada, dan berwarna kecoklatan atau merah. Selanjutnya titik bulat tersebut bisa dibarengi dengan munculnya ruam pada area kulit sekitarnya.
Meski bisa dialami siapa saja, masalah medis seperti pityriasis rosea ini lebih banyak menyerang orang dengan rentang usia 10-35 tahun.
Sunburn
Seperti yang disinggung berulang kali sebelumnya, paparan sinar UV berlebih sangat berpengaruh terhadap kondisi kulit, dan dapat menyebabkan kulit menjadi kering bersisik. Bukan hanya dari sinar matahari, paparan UV juga bisa didapatkan dari lampu UV, pengering nail art dan tanning bed.
Selain meningkatkan risiko penyakit tertentu, sinar UV juga dapat menyebabkan sunburn, yaitu kerusakan pada sel-sel kulit. Hal ini dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh meningkatkan sirkulasi darah pada kulit yang terbakar matahari.
Umumnya sunburn ditandai dengan rasa gatal, panas dan nyeri di permukaan kulit.
Kutu Air
Bukan hanya bisa terjadi pada wajah dan tangan, kulit kering dan gatal juga sangat umum dijumpai pada area kaki.
Khusus untuk area kaki, faktor penyebab yang sangat umum dijumpai yaitu kutu air (athlete’s foot). Pertumbuhan kutu air di permukaan kulit ini bisa terjadi akibat kebiasaan menggunakan sepatu ketat dalam waktu lama.
Selain rasa gatal, pertumbuhan kutu air juga ditandai dengan ruam pada permukaan kulit yang disertai kulit kering bersisik. Biasanya, kondisi ini akan muncul pada sela-sela jari kaki, dan jika kondisi semakin parah dapat menyebar ke bagian lain seperti telapak kaki.
Panu
Iklim tropis yang cenderung panas meningkatkan risiko infeksi panu (tinea versicolor) pada permukaan kulit. Di mana kulit kering memungkinkan jamur Malassezia untuk tumbuh lebih mudah dan cepat dibandingkan pada kulit normal.
Selain itu, cuaca yang panas dan lembap juga sangat mendukung pertumbuhan jamur semakin cepat dan menyebabkan penyebaran panu lebih banyak.
Masalah kulit ini akan ditandai dengan munculnya bintik berwarna putih, merah muda atau coklat pada permukaan kulit. Sebagian besar orang yang mengidap panu juga mengalami kulit yang kering dan bersisik dengan sensasi gatal.
Selain beberapa penyebab di atas, masih ada banyak faktor penyebab lain, seperti kurangnya asupan air, sayur dan buah, serta pemilihan skincare ataupun body care  yang tidak tepat.
Ciri-Ciri Kulit Kering
Meski tipe kulit kering sebenarnya sangat mudah dikenali, namun beberapa orang masih ragu. Sebab, tipe kulit lain seperti kombinasi juga kerap menunjukkan ciri-ciri yang sama. Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri kulit kering yang umum dijumpai:
- Permukaan kulit terasa kasar
- Kulit bersisik
- Garis kulit terlihat begitu jelas
- Warna kulit tampak kusam
- Pori-pori cenderung kecil namun mudah terlihat
- Kadar minyak pada permukaan kulit sangat rendah
- Kulit sering mengelupas
Jika kamu mengalami ciri-ciri tersebut, bisa dipastikan kamu memiliki tipe kulit kering. Nah, untuk mendapatkan kulit yang kembali sehat dan cantik, kamu bisa mengikuti beberapa tips perawatan berikut ini.
Cara Merawat Kulit Kering yang Benar
Setiap tipe kulit tentu membutuhkan treatment berbeda, termasuk pemilihan produk yang digunakan. Khusus untuk kulit kering, produk perawatan dengan kandungan minyak cukup direkomendasikan guna menjaga kelembapan kulit. Berikut ini tips merawat kulit yang lebih detail:
1. Rutin Bersihkan Kulit dengan Produk Berbahan Lembut
Salah satu kunci untuk menjaga kelembapan kulit adalah gunakan produk perawatan berbahan lembut. Ini karena, biasanya produk skincare ataupun body care dengan ingredients terlalu kuat akan mengangkat minyak alami secara berlebih dan membuat kulit menjadi semakin kering.
Beberapa kandungan bahan yang perlu dihindari antara lain yaitu alkohol, zat pewangi dan sodium lauryl sulfate.
2. Lakukan Perawatan dengan Bahan Alami
Selain jeli memilih produk skincare dan body care yang lembut di kulit, kamu juga bisa mencoba cara alami mengatasi kulit kering. Beberapa bahan alami yang cocok untuk kulit kering antara lain yaitu lidah buaya, madu dan minyak zaitun. Selain itu, kamu juga bisa menghindari penggunaan air lemon sebagai campuran perawatan kulit.
3. Pelembap Jadi Skincare yang Wajib Dimiliki
Dari beberapa skincare basic untuk kulit kering, moisturizer adalah salah satu yang tidak boleh terlewatkan. Fungsi produk perawatan kulit ini bukan hanya untuk menjaga kelembapan kulit saja, namun juga sebagai pelindung kulit agar selalu sehat dan bebas iritasi.
Di sini kamu bisa memilih pelembap dengan kandungan ceramide, glycerin, asam laktat, asam stearat dan shea butter.
Gunakan produk pelembap ini minimal 2 kali sehari atau setelah mandi untuk memberikan perlindungan ekstra. Terlebih pelembap yang digunakan setelah mandi juga terbukti dapat diserap kulit dengan lebih maksimal.
4. Lakukan Eksfoliasi
Pada pembahasan di atas sudah dijelaskan, regenerasi sel kulit pada kulit kering cenderung lebih cepat yang dapat mengakibatkan penumpukan sel kulit mati menjadi lebih banyak.
Salah satu metode terbaik untuk menghilangkan sel kulit mati dari permukaan kulit adalah dengan melakukan eksfoliasi.
Ada dua jenis eksfoliasi yang bisa kamu pilih, yaitu chemical exfoliation menggunakan produk berbahan aktif, dan physical exfoliation menggunakan scrub.
Namun untuk jenis kulit kering, kamu lebih disarankan melakukan chemical exfoliation. Ini karena physical exfoliation justru berpotensi membuat kulit lebih kering dan mengelupas.
5. Perbanyak Konsumsi Air Putih dan Buah Sayur
Asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kecantikan kulit.
Seperti diketahui, kulit kering cenderung memiliki tingkat kelembapan yang sangat rendah, dan salah satu upaya sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengembalikan kelembapan serta elastisitas kulit yaitu dengan banyak mengonsumsi air putih serta buah dan sayur.
Selain untuk meningkatkan kelembapan tubuh, air juga berperan penting dalam produksi kolagen. Yang mana kolagen sendiri sangat berpengaruh terhadap kecantikan alami kulit.
Kamu juga dapat mengonsumsi buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin A, C, E dan K. Kandungan tersebut pun mampu meningkatkan produk kolagen dalam tubuh sekaligus meremajakan kulit.
6. Jangan Mandi Terlalu Lama
Meskipun air sangat baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit, namun kamu sangat tidak disarankan untuk mandi dan berendam terlalu lama. Beberapa dokter kulit bahkan menyarankan pemilik kulit kering untuk tidak mandi lebih dari 10 menit.
Bukan tanpa alasan, ketika kamu mandi terlalu lama, kulit akan merasa tingkat kelembapannya sudah baik dan mengakibatkan produksi minyak alami diminimalisir. Faktanya, setelah selesai mandi, kulit justru menjadi lebih kering akibat kurangnya produksi minyak alami.
7. Hindari Tempat yang Terlalu Dingin
Umumnya, tempat yang terlalu dingin memiliki kelembapan udara yang minim dan hal tersebut dapat berdampak pada kulit menjadi kering serta bersisik. Ruangan ber-AC juga termasuk area yang sebaiknya dihindari jika kondisi kulit sangat kering.
Untuk memastikan kesehatan dan kecantikan kulit tetap terjaga, pastikan untuk mengikuti seluruh tips perawatan kulit kering di atas, dan atur pola hidup agar kulit tidak hanya cantik namun juga sehat.
F.A.Q
Apa yang harus dilakukan jika kulit kering?
Gunakan pelembap untuk mengembalikan kelembapan alami kulit
Kulit kering harus makan apa?
Buah dan sayur yang banyak mengandung air serta vitamin A, C, E dan K
Apa penyebab kulit kering dan keriput?
Kurangnya kadar air pada kulit yang menyebabkan produksi kolagen menurun